Thursday, 18 December 2014

Makalah Tentang Globalisasi



A.   Globalisasi di Indonesia
Globalisasi terjadi apa abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia termasuk bangsa indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satunya apek yang terpengaruh adalah kebudayaan, baik fisik ( bangunan atau hasil kesenian ) maupun nonfisik berupa tata nilai kehidupan masyarakatnya.

1.      Pengertian Globalisasi
Selain kata globalisasi, ada pula kata “ Global “ atau “ Globe “. Globe artinya Bola Bumi buatan; peta bumi yang bulat seperti bola atau seperti tiruan bumi. Bentuknya bulat, bisa berputar, ada beberapa benua, negara, lautan dan pulau-pulau yang tersebar dalam globe tersebut. Dari kata Globe, selanjutnya muncul istilah “ Global “, artinya, secara umum dan keseluruhan, atau meliputi seluruh dunia. Dalam kamus besar bahasa indonesia disebutkan bahwa “ Globalisasi “ artinya, proses masuknya ke ruang lingkup dunia yaitu proses dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antara negara satu dengan yang lainnya dan antara manusia satu dengan yang lainnya di dunia ini semakin besar.
           Untuk memahami pengertian Globalisasi, kita simak pengertian-pengertian Globalisasi berikut menurut :
a.      Bank Dunia, Globalisasi adalah kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang dri negara-negara lain.
b.      IMF, Globalisasi bearti meningkatkan saling ketergantungan ekomoni antara negara-negara di dunia yang ditandai oleh meningkat dan beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat.
c.       A.G Mc Grew, Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekwensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.
d.      Prijono Tjiptoherijanarto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian ketiadaan  batas antar negara ( Stateles ). Konsep ini merujuk pada pengertian lain. Pengertian “ sesuatu ”.  tersebut dikaitkan dengan banyak hal seperti pola prilaku tatanan kehidupan dan sistem perdagangan.
e.   Kamus bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary English, mengartikan global  dengan concerning the whole earth maksudnya, sesuatu  hal yang berkaitan dengan dunia  internasional atau seluruh alam jagat raya.
f.       John Huckle, Globalisasi adalah suatu proses kejadian, kegiatan dan keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi satu konsekwensi yang signifikan bagi individu dan mayarakat di daerah yang jauh.
g.      Albrow mengemukakan bahwa Globalisasi adalah keseluruhan proses dimana manusia di bumi ini diinkorporasikan ( Dimasukkan ) ke dalam masyarakat dunia tunggal masyarakat global.

Dari berbagai pengertian globalisasi di atas, maka dpat disimpulkan bahwa globalisasi merupakan proses yang dapat mendorong kehidupan manusia lebih mendunia. Maka muncul anggapan bahwa manusia tidak lagi menempatkan dirinya pada posisi lokal    ( di daerah ) dimana ia berdomisili atau pun menempatkan dirinya sebagai penduduk suatu negara akan tetapi ia menempatkan dirinya sebagai warga dunia.   

a.      Faktor Pendukung Globalisasi
Faktor pendukung globalisasi antara lain adalah berkembangnya tekhnologi komunikasi, transportasi dan adanya integrasi ekonomi dunia. Secara ekonomi globalisasi merupakan prosedur pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sebuah sistem ekonomi global yang melibatkan penciptaan satu ekonomi dunia yang tidak hanya merupakan totalitas dari perekonomian nasionalnya, melainkan juga sebuah realitas indepemdent yang kukuh. 
Globalisasi tampaknya telah menjadi bagian dari kehidupan kita, sehingga siap atau tidak kita tidak dapat melepaskan diri dari globalisasi. Minsalnya melalui pemanfaatan hasil perkembangan pengetahuan yang semakin maju. Namun demikian, tampaknya arus globalisasi tidak selamanya berdampak positif. Adapula dampak negatifnya. Oleh karena itu, kita harus mempunyai penyaring ( filter ) untuk menghadapinya agar kita tidak terlindas oleh perubahan zaman yang sangat Mobile. Selain itu kita harus tetap menjadi manusia yang manusiawi demi kesuksesan dan kesejahteraan umat diseluruh dunia.
Globalisasi bukanlah fenomena baru. Glbalisai merupakan suatu proses yang berlangsung sejak lama dan terus menerus. Ketika mulai ditemukan tekhnologi komunikasi, informasi dan transformasi di akhir abad ke-19, globalisasi semakin berkembang pesat. Dimana hal ini karena didukung dengan berbagai macam penelitian dan penemuan ilmu tekhnologi, sehingga banyak orang menciptakan telegraf, telepon, radio, televisi, komputer, bahkan internet.

Menurut Irendra Rajawali dalam makalahnya “ Pengembangan Perangkat Lunak Solusi di Era Globalisasi “, globalisasi secara institusional ditandai dengan munculnya pengelompokan-pengelompokan negara di kawasan tertentu untuk menciptakan sebuah sirkuit perdagangan yang lebih bebas di antara mereka sehingga meningkatkan volume perdagangan di antara mereka.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan berkembangnya kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Menurut James Petras, kekuatan penggerak globalisasi adalah negara-negara imperial pusat, perusahaan multinasional dan bank-bank dengan dukungan lembaga-lembaga keuangan internasional. Negara menjadi motor penggerak globalisasi karena ia mempunyai kekuasaan dalam mengatur formulasi strategis globalisasi, alokasi sumber daya ekonomi pada aktor-aktor global.
  
b.      Masyarakat Global
Masyarakat global merupakan bagian dari masyarakat modern. Mereka memiliki sifat terbuka, logis, praktis, berfikir luas, dan tidak fanatik. Pada umumnya mereka selalu menghargai waktu, disiplin serta memiliki pola fikir yang luas namun tidak berbelit-belit. Jadi masyarakat global adalah masyaraka yang memiliki cara berfikir yang luas dan terbuka, khususnya dalam menanggapi perkembangan ilmu pengetahuan dan tehknologi.
Masyarakat global memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a.      Percaya pada diri sendiri, mampu mengatasi persoalan dengan sebaik-baiknya dan mempunyai  keyakinan yang mantap untuk meningkatkan mutu, tujuan dan sasaran hidupnya
b.   Memiliki perencanaan yang baik dalam kehidupan  pribadinya maupun yang berhubungan  dengan lingkungannya, serta menunjukkan sifat menghargai orang lain, jujur, adil, dan sadar  bahwa ia tidak dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dan bergantung kepada orang lainnya.
c.  Selalu mengikuti perkembangannya zaman dengan meningkatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

2.       Pentingnya Globalisasi bagi Indonesia
Negara indonesia menerima arus globalisasi dari berbagai negara dunia, dan menganggap bahwa globalisasi penting. Karena tanpa adanya globalisasi citra atau nama baik bangsa indonesia tidak mungkin dikenal oleh bangsa atau negara lain. Melalui globalisasi, ada banyak hal yang dapat diinformasikan ke manca negara tentang berbagai hal yang telah dihasilkan atau yang sedang menimpa di suatu negara.
Dengan masuknya globalisasi, maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari potensi atau kemampuan indonesia, khususunya di bidang ekonomi. Minsalnya di sektor pertanian, perdagangan, perindustrian, dan transportasi. Untu menuju negara agraris yang handal diperlukan tenaga ahli bidang pertanian dengan didukung oleh sarana prasarana yang memadai pula. Selain itu juga mampu mendorong para petani dalam mengolah lahan petanian teknis sederhana menjadi lebih maju dan modern. Untuk memasarkan hasil pertanian ke manca negara diperlukan sarana transportasi, informasi, transaksi dan pasar luar negeri. Dari sinilah muncul salah satu anggapan pentingnya globalisasi bagi indonesia, khususnya di sektor pertanian yang dapat mendukung kemajuan di bidang perekonomian nasional Indonesia.
Di bidang sosial budaya, globalisasi juga mempunyai peran penting. Yakni kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi orang dapat memanfaatkan komputer dan internet untuk memperlancar dan mendukung aktivitasnya. Globalisasi sosial budaya bagi Indonesia dianggap penting karena memungkinkan para seniman Indonesia bergerak secara bebas di manca negara. Manusia akan semakin dimanjakan seiring dengan perkembangan informasi dan globalisasi, karena segala informasi dapat mudah dicari dan didapat. Dalam bidang perdagangan, globalisasi memiliki arti penting bagi Indonesia. Untuk membuka perdagangan dunia atau mendukung pasar bebas.
    
B.   Politik Luar Negeri dalam Hubungan Internasional di Era Global
Negara-negara di dunia hidup berdampingan ( bertetangga) secara damai, saling berhubungan, berkerja sama, dan saling membantu. Hubungan kerja sama antar negara dapat berbentuk bilateral ( hubungan kerja sama antar dua negara ) dan multilateral ( hubungan kerja sama yang diikuti banyak negara ), baik yang bersifat regional maupun internasional. Oleh karena itu dalam bertetangga harus saling menghormati dan menghargai serta menghindarkan diri dari perselisihan harus diselesaikan dengan hati-hati dan tanpa menimbulkan masalah baru.
Dalam hidup bertetangga tidak boleh menutup diri atau tidak mau tahu dengan keadaan di sekitar kita. Oleh karena itu, kita hendaknya menjalin kerja sama yang baik dengan tetangga untuk kepentingan bersama. Kita sebagai bangsa tidak mungkin hidup sendiri atau menyendiri. Oleh karena itu bangsa indonesia senantiasa menjalin hubungan dan kerja sama dengan bangsa lain dengan prinsip memiliki nilai-nilai positif dan bermanfaat. Artinya, bangsa indonesia bebas mengadakan hubungan dengan negara manapun tanpa mencapuri urusan dalam negeri dan saling menguntungkankedua belah pihak serta dalam percaturan internasional.
Pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara menimbulkan hubungan luar negeri. Pengakuan ini dapat berupa pengakuan de facto, yaitu pengakuan akan adanya negara. De jure,yaitu pengakuan menurut hukum ( deklaratif ). Pengakuan secara de facto  dan de jure yang diberikan dari negara lain, salah satunya dapat mewujudkan dengan mengadakan hubungan diplomatik. Tujuan diplomasi adalah mengusahakan agar pihak yang mengadakan hubungan dengan suatu negara mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kedua belah pihak. Dalam mengadakan hubungan dengan luar negari, pemerintah menempatkan perwakilan  diplomatik ( Duta ) dan konsuler ( konsul). Duta adalah perwakilan suatu negara yang mengurusi bidang politik dan berkedudukan di ibu kota negara. Sedangkan konsul adalah perwakilan suatu negara yang mengurusi bidang ekonomi dan perdagangan, berkedudukan di setiap ibu kota provinsi.
Tugas perwakilan diplomatik adalah mewakili negara yang bersngkutan di luar negeri     ( diplomatik ) dan mengurus kepentingan-kepentingan negara serta warga negaranya di negara asing ( konsuler ). Dasar hukum bagi presiden untuk mengangkat dan menerima duta dan konsul adalah UUD 1945 pasal 13 ayat ( 1 ) berbunyi, “ Presiden mengangkat duta dan konsul.
 Selanjutnya dalam pasal 13 ayat ( 2 ) UUD 1945 disebutkan bahwa “ dalam pengangkatan duta, presiden memperhatikan pertimbangan perwakilan rakyat”. Kemudian secara tegas dosebutkan dalam pasal 13 ayat ( 3 ) “ presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan dewan perwakilan rakyat “.
Secara nasional kebijakan politik luar negeri indonesia di kenal dengan “ politik bebas aktif “ dengan berlandaskan pancasila. Bebas artinya tidak memihak kepada salah satu blok negara, sedangkan aktif bearti ikut serta dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Sebagaimana disebutkan dalam RPJMN ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah  Nasional ) 2004-2009, bahwa melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial merupakan amanat konstitusi yang harus diperjuangkan secara konsisten.
Dengan kebijakan pemerintah di bidang politik luar negeri kita hendaknya ikut membantu usaha pemerintah menggalang persahabatan dengan bangsa-bangsa lain dalam rangka mewujudkan politik luar negeri bebas aktif.  Tujuan politik luar negeri Indonesia sebagai berikut :

1.      Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
2.      Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat apabila barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan sendiri, minsalnya :
a.       Barang-barang kapital untuk rehabilitasi bagian yang rusak dan tandas.
b.   Barang-barang kapital untuk pembangunan serta industrialisasi dan mekanisme sebagian pertanian rakyat.
c.    Barang-barang keperluan hidup rakyat sehari-hari, barang konsumsi, seperti; pakaian serta keperluan rumah tangga lainnya, obat-obatan dan makanan terutama beras.
3.    Meningkatkan perdamaian internasional, karena hanya dalam keadaan damai indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyatnya.
4.      Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam dasar dan falsafah negara kita, pancasila.

Globaisasi termasuk di bidang perdagangan, keuangan, dan HAM, serta berbagaia masalah kejahatan lintas batas seperti terorisme, pencucian uang, korupsi, penyelundupan orang dan migrasi internasional baik tujuan untuk ekonomi maupun politik akan mengakibatkan ketidakseimbangan hubangan antara negara-negara berkembang dan negara-negara maju. Masalah lintas batas ( border crossing ) menuntut pelaksanaan kerangka kerja sama yang lebih efektif untuk memfasilitasi kegiatan masyarakat perbatasan seperti malaysia, singapura, dan timor leste. Pelaksanaan border diplomacy diharapkan dapat menngkatkan atau mempercepat ekselerasi pembangunan sosial dan ekonomi kawasan perbatasan agar dapat memperkecil kesenjangan pertumbuhan ekonomi dan kondisi sosial dengan negara tetangga yang berbatasan langsung. 

Berikut hal-hal yang perlu dilakukan bangsa indonesia untuk mewujudkan tujuan politik luar negeri.
1.      Memantapkan peranan Indonesi dalam ASEAN.
2.      Mendukung netralisasi Asia Tenggara dan Samudera Indonesia.
3.      Memperkukuh kerja sama non-blok.
4.      Memantapkan kerjasama ekonomi di antara negara-negara yang sedang membangun lainnya.
5.      Aktif dalam kegiatan-kegiatan perdamaian, kemanusiaan, dan hak asasi manusia pada tingkatan regional, global, atau internasional.

Pokok-pokok dasar politik luar negeri sebagai berikut.
1.      Negara kita menjalankan politik damai.
2.  Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing.
3.   Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional untuk menjamin perdamaian yang kekal.
4.      Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional.
5.  Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman pada Piagam PBB.

Peranan Indonesia dalam hubungan internasional dan dalam menciptakan perdamaian dunia, serta pulihnya citra indonesia dan kepercayaan masyarakat internaional, serta mendorong terciptanya tatanan dan kerja sama ekonomi regional dan internaional yang lebih baik dalam mendukung pembangunan nasional.
   
C.   Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara
Sebagai bangsa kita tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia ( world society ), karena secara alamiah, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidaka dapat saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi. Era globalisasi merupakan suatu tahanan menuju kehidupan seluruh umat manusia secara global. Secara khusus gelombang globalisasi telah memasuki bebarapa arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan, dan keamanan.  Beberapa indikator dampak globalisasi terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dan bernegara dapat dilihat diantaranya seperti berikut ini.
1.      Bidang politik
Indikator perubahan sebagai dampak globalisasi di bidang politik sebagai berikut.
a.       Penyebaran nilai-nilai politik barat secara langsung atau tidak langsung dalam bentuk unjuk rasa.
b.      Semakin lenturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan gotong royong.
c.      Semakin menguatnya nilai-nilai politik berdasrkan semangat individual, kelompok, oposisi, dominasi mayoritas, atau tirani monoritas.
d.    Transparansi, akuntabilitas, dan profesional dalam penyelenggaraan pemerintahan negara ( jabatan-jabatan publik ) semakin mendapat sorotan dari berbagai elemen masyarakat.
e.     Semakin banyaknya lahir partai politik, organisasi non-pemerintah atau lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) yang menjadi.  

2.       Bidang ekonomi
Pasar merupakan pusat kegiatan ekonomi, yaitu tempat orang berjual beli berbagai macam produk, baik sandang, pangan, maupun papan.
Indikator perubahan atau dampak globalisasi di bidang ekonomi dapat disebutkan beberapa hal berikut.
a.       Berlakunya “ the survival of the fittestI ”. sehingga siapa yang memiliki modal besar akan semakin kuat dan yang lemah akan semakin tersingkir.
b.      Pemerintah sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya ditentukan oleh pasar.
c.       Pengurangan pemberian subsidi kepada sektor-sektor ekonomi rakyat koperasi semakin sulit berkembang.
d.      Kompetensi produk dan harga semakin tinggi sejalan dengan tingkat kebutuhan masyarakat dengan keinginan yang semakin selektif.  

3.      Bidang Sosial dan Budaya
Dari sisi budaya,globalisasi sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh karena itu kita seharusnya waspada dan pandai memilih budaya asing yang masuk ke indonesia.
Indikator perubahan atau dampak globalisasi di bidang sosial dan budaya, dapat disebutkan dari beberapa hal berikut.
a.       Mudahnya nilai-nilai barat yang masuk melalui internet.
b.      Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan gaya hidup individualitas ( kepentingandiri sendiri ), pragmati ( yang menguntungkan ), hedonisme ( kenikmatan sesaat ), permisif ( membiarkan yang dianggap tabu ), konsumerisme ( lebih senang memakai dari pada membuat ).
c.     Semakin lenturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu masyarakat tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
d.      Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Di bidang budaya, banyak sekali terjadi perubahan karena pengaruh globalisasi seperti pendidikan, kesenian, bangunan, mode pakaian dan sebagainya.
1.  Di bidang penduduk para siswa di sekolah telah banyak menggunakan buku-buku teks pelajaran atau laptop sehingga tidak lagi banyak menulis.
2.    Di bidang kesenian, pemain musik lebih suka menggunakan alat-alat kesenian, modern dari pada menggunakan alat musik tradisional.
3.   Dalam hal bangunan, banyak arsitektur bangunan yang dan indah-indah ditata sedemikian  rupa sehingga  terasa nyaman bagi yang menempatinya.
4.      Di bidang mode pakaian mengalami perkembangannya yang lebih cepat. 

4.      Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Indikator perubahan sebagai dampak globalisasi di bidang hukum, pertahanan dan keamanan sebagai berikut.
a.       Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntunan pelaksanaan hak-ahak asasi manusia.
b.    Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.
c.  Tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum ( polisi, jaksa dan hakim ) yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
d.      Menguatkan supremasi sipil.
e.       Berkurangnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan kedaulatan, dan ketertiban negara, karena mereka beranggapan bahwa hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pemerintah.
Dampak atau pengaruh globalisasi sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku setiap manusia. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa contoh berikut.
a.       Penggunaan Peralatan Masak
b.       Penggunaan Traktor dan Alat Berat dalam Bidang pertanian
c.       Penggunaan Handphone
d.      Penggunaan Fasilitas Kesehatan

D.   Sikap terhadap Dampak Globalisasi
Dampak Globalisasi dapat dikatakan positif, apabila citra bangsa berubah menjadi lebih baik, kesejahteraan dan kemakmurannya meningkat. Dampak globalisasi bersifat negatif bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa apabila citra masyarakat bangsa negeri itu menjadi merosot, menjadi bangsa yg miskin, korup, dan tidak bermoral, karena banyak pelanggaran HAM, tindakan sewenang-wenang sikap tidak demokratis dan sebagainya.
Dampak-dampak globalisasi meliputi segala macam aspek kehidupan, di antaranya adalah aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan. Beberapa tindakan preventif untuk menghadapai dampak negatif globalisasi sebagai berikut.
a.       Bersikap waspada da selektif terhadap arus globalisasi yang masuk ke negara kita.
b.      Memperkuat ketahanan nasional.
c.    Memperkuat keyakinan beragama, beriman, dan bertakwa dengan melaksanakan nilai-nilai ajaran agama secara benar.
d.      Mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila.

Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap untuk memilih dan menentukan alternatif yang terbaik bagi kehidupan masyarakat bangsa dan negara melalui proses yang berhati-hati, rasional dan normatif terhadap segala macam pengaruh dari luar. Sebagai bangsa yang berkepribadian Pancasila, kita wajib bersyukur bahwa dalam pergaulan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara telah mempunyai pedoman berupa norma-norma kehidupan serta nilai-nilai dasar yang dapat digunakan untuk mendukung atau menolak dan membentangi pengaruh buruk akibat arus globalisasi.
Nilai-nilai dasar yang digunaka sebagai pedoman untuk menghadapi dampak globalisasi adalah nilai-nilai yang berkembang dalam Pancasila. Niai-nilai yang dimaksud sebagai berikut.

a.      Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai dan sikap ini menjadi pegangan yang teguh untuk menolak pengaruh globalisasi yang mengarah pada sikap ateisme atau sekulerisme.
b.      Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Nilai dan sikap ini menjadi pegangan yang kuat untuk menolak arus globalisasi yang mengarah pada tindakan sewenang-wenang kepada sesama manusia, menolak kolonialisme dan imperalisme dalam segala bentuknya.
c.       Persatuan Indonesia
Nilai dan sikap ini menjadi pegangan yang kuat untuk menolak arus globalisasi yang dapat merusak dan menghancurkan pesatuan dan kesatuan bangsa minsalnya sikap egois, chauvinis, dan separatis.
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan perwakilan
Nilai dan sikap ini menjadi pegangan yang kuat untuk menolak arus globalisasi yang mengarah  pada sikap anarkis dan pemaksaan kehendak pada orang lain.
e.       Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai dan sikap kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai dan sikap ini memberi pegangan dan petunjuk bagi bangsa Indonesia untuk pengaruh globalisasi yang mengarah pada liberalisme, etatisme, monopoli, monopsoni, dan eksploitasi yang dapat merugikan kehidupan bangsa Indonesia


0 comments:

Post a Comment